Purwokerto, 3 – 4 Desember 2016

The choice is yours, stay sleep or wake up and chase your dreams
Kami terkantuk di dalam kereta ekonomi dengan trayek Jakarta – Purwokerto ini yang meninggalkan stasiunya pada setengah 6 pagi. Sesuai info yang tercetak di dalam tiket, perjalanan menuju purwokerto ini akan ditempuh dalam waktu 6 jam. Berada di dalam kereta dengan ukuran kursi yang lebar memeluk badan, ditambah ruangan yang sejuk dan background pemandangan yang menemani perjalanan, membuatku lekas berpindah ke alam mimpi hingga terbangun ketika siang menjelang di sekitar kota Purwokerto yang berhawa sejuk. Satu jam kemudian aku, Ayub dan Mba Ralesti tiba di kota Purwokerto untuk menuju rumah salah satu teman yang asli orang Purwokerto, dijemput oleh orangtuanya Ayub.
Siang baru saja tiba ketika saya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di benua Purwokerto. Salah satu kota bagian negara Republik Indonesia, tepatnya di provinsi Jawa Tengah yang merupakan ibukota dari kabupaten Banyumas. Ceritanya liburan dadakan, karena gak ada persiapan sama sekali sebelumnya. H-1 ikut ajakan teman yang rencana akan pulang kampung esok harinya. Meskipun cuman 2 hari saja, sudah cukup menjadi pengalaman yang berkesan dan menyenangkan selama liburan di Purwokerto.
Baturraden, Teater Alam Kaki Gunung Slamet
Setelah menyegarkan tubuh, Ayub menyarankan kami untuk berkeliling Batturaden yang merupakan destinasi pertama kali dan juga tempat terdekat dari rumah Ayub. Memang Batturaden juga biasanya jadi tujuan utama orang2 yang berwisata/singgah di Purwokerto.
Dengan naik motor pribadi dan dilanjutkan dengan berjalan kaki, kami menuju Baturaden sebuah komplek wisata alam yang berada di kaki Gunung Slamet. Bermandikan hujan (pas waktu dateng kesana memang sedang hujan) untung di lokasi biasanya terdapat tempat penyewaan payung dari bapak2 yang keliling. Di dalam baturaden ada beberapa fasilitas yang bisa dinikmati seperti Air Mancur, curug, air terjun, pemandian air panas belerang dan lainya.
Menurut info dari warga sekitar bagi yang menuju ke baturaden ini diharapkan tidak membawa pacar/pasangan dikarenakan mitos yang ada nanti kedepanya akan putus hubungan terutama untuk berada di jembatan baturaden, dan merupakan keberuntungan bagi saya. Dulu jembatan baturaden ini juga sempet jadi berita nasional dikarenakan pernah anjlok atau putus namun kini sudah diperbaiki lagi.
Perjalanan dilanjutkan ke tempat berikutnya dengan masih di lokasi yang sama, menuju pemandian air panas / air terjun / curug belerang. Di baturraden ini terdapat air terjun belerang, air hangat yang lumayan bikin badan jadi lebih enak setelah perjalanan yang cukup lumayan dari spot pertama baturaden, lumayan la sekitar 2KM jaraknya 😀

Pemandangan baturraden dari atas

sumber: http://phinemo.com
Perjalanan baturaden cukup sampai di air terjun ini, ditutup dengan makan mendoan setelahnya.
Bukti Watu Meja, Papan Selfie Tepi Jurang
Esok hari dibuka dengan olahraga pagi ke Gor Satria Purwokerto. Tidak terlalu jauh dari rumah ayub, dan juga cukup adem tidak rame seperti dijakarta.
Berlanjut ke Tujuan Utama yaitu Bukit Watu Meja. Bukit Watu Meja atau Bukit Badar berlokasi di desa Tumiyang Kecamatan Kebasen – Banyumas. Dari Purwokerto menuju ke arah Patikraja kurang lebih 15 KM dari kota Purwokerto. Setelahitu sampai pertigaan Pasar Patikraja, kamu ambil ke kanan menuju Desa Tumiyang, Kebasen. Harap hati-hati karena jalanan sangat kecil sangat rawan kendaraan pemukiman sekitar berlalu lalang. Setelah itu lurus saja sampai ketemu Tugu lalu ambil kanan lurus terus saja. Sudah ada petunjuk jalan untuk menuju pintu Gerbang Bukit Watu Meja. Ikuti saja petunjuk sampai Puncak Bukit Watu Meja. Motor tidak dapat sampai puncak, parkirkan motor di tempat yang sudah di sediakan. Trekinglah kurang lebih 15 – 20 menit, lebih baik persiapkan pakaian yang cocok untuk berjalan di medan tanah. Pesen kalo ke tempat ini pake sandal aja atau sepatu yang biasa karena biasanya pas musim ujan becek banget.
Omong2 dalam edisi jalan2 kali ini cukup menghabiskan sekitar 400rb-an perjalanan dari jakarta termasuk tiket pp dan makan2. Worth it lah.
Perjalanan 3-4 Desember 2016 Jakarta – Purwokerto. Ditulis di Jakarta – Palmerah