“One day you’ll leave this world behind, So live a life you will remember.” The Night~Avicii

Papandayan, 5-6 Mei 2016

Papandayan berada di kabupaten Garut, Jawa barat dengan ketinggian 2.622 meter di atas permukaan laut (mdpl) bisa menjadi salah satu pilihan tempat pendakian. Gunung bertipe Stratovolcano ini saat sebelum meletus pada tahun 2002 mempunyai empat buah kompleks kawah besar tapi saetelah meletus kawah ini menjadi sebuah areal kawah yang cukup besar, dan kawah ini terlihat jelas dari kejauhan. Kompleks kawah gunung Papandayan ini bisa didatangi oleh masyarakat umum yang bukan pendaki gunung sekalipun, ini dimungkinkan karena adanya jalan aspal mulus yang membentang dari bawah hingga kedekat kawah gunung ini.

Merupakan pengalaman pertama saya naik gunung beneran, bukan gunung2an *lha. Karena sebelumnya ceritanya di training dulu naik semi gunung tepatnya di purwakarta, pernah diluas disini ceritanya. Gunung sebelumnya belum berarti apa2 dibanding dengan perjuangan untuk naik ke gunung satu ini. Mungkin dikarenakan masih newbie kali ya. Bagi yang sudah veteran gunung papandayan ini masih dibilang rendah dibanding dengan gunung-gunung yang lain. Kalo dibanding dengan gue yang masih noob istilahnya, ya gitulah rasanya mungkin karena latian fisik perlu lebih banyak.

Pada perjalanan ini tim lebih rame dari agenda jalan-jalan sebelumnya yang pas di purwakarta, tim beranggotakan 10 orang.

Sebelumnya adapun beberapa hal yang bisa dijadikan pertimbangan jika ingin mendaki gunung papandayan diantaranya :

1. Jalur Pendakian
   Sepengetahuan saya untuk jalur pendakian di gunung papandayan ini cuman terdapat satu track yaitu lewat Camp David dari Alun-alun Cisurupan. Selama perjalanan track yang dilalui cukup standar tidak ada track curam, setelah sampai di pos 3 untuk naik ke puncak barulah cukup curam. Kemarin pas naik ada yang turun lagi karena memang derajat kemiringan -+ 110.
2. Waktu Pendakian
   Untuk pendakian disini sebenarnya normal tidak ada larangan2 untuk bisa naik pas jam berapa, kalo dari saya sendiri rekomendasi naik pas pagi kemaren saya naik pas jam 10 pagi dah sampe di camp david dilanjutkan naik gunung sampai pos 3 untuk pendirian tenda itu sekitar jam 15.00.
3. Administrasi
   Untuk pendakian di gunung papandayan disini tidak perlu ijin simaksi seperti beberapa gunung yang lain, sebenarnya gunung papandayan adalah opsi lain yang aslinya pengen naik gunung pangrango cuman ternyata di gunung pangrango harus ada ijin simaksi dulu dan sudah harus diurus jauh-jauh hari dan juga kuota yang disediakan kemarin sudah penuh akhirnya pindah ke gunung papandayan disini. Untuk pengurusan administrasi dilakukan di camp david dengan uang administrasi 15rb per orang.

23.00 – 4 May 2016
Mulai meluncur dari terminal kampung rambutan langsung menuju ke Garut melalui tol Cikampek – Cipularang & Keluar Cileunyi. 50rb/orang

5.00 – 5 May 2016
Sampailah di kota Garut langsung menuju Desa Cisurupan naik angkutan umum (25rb/orang), turun di Simpang di lanjutkan naik Pickup (20rb/orang).

10.00 – 5 May 2016
Sampai di camp david dilanjutkan registrasi anggota team. Kemudian dilanjutkan menuju pos berikutnya pos 2.

Di sekitar kawah pendaki dituntut hat-hati karena di sebelah kiri jalur pendakian gunung Papandayan ini jurang yang lumayan curam, di bawahnya air kawah yang mendidih dan mengepulkan asap dan baunya cukup menyengat.

Jalur pendakian gunung Papandayan melewati kawah sekitar 30 menit – 60 menit, tergantung cepat lambatnya perjalanan. Tidak perlu khawatir, tanjakan jalur pendakian gunung Papandayan cukup landai, sehingga cocok didaki anak-anak atau pendaki pemula. Setelah habis jalur kawah, jalannya datar dan lebar, selanjutkan jalan lebar berbatu yang anda ikuti akan buntu. Dari situ turun ke arah sebelah kanan mengikuti jalan setapak sampai menemukan sungai kecil.

1.00 – 5 May 2016
Setelah sekian lama perjalanan akhirnya kami sampai di pos 2, di sinilah check point untuk jumlah peserta kembali. Di situ terdapat persimpangan, jalan lurus menuju Pangalengan, sedangkan arah ke sebelah kiri adalah jalur pendakian Gunung Papandayan menuju Pondok Saladah, Hutan Mati dan Tegal Alun.

3.00 – 5 May 2016
Alhamdulilah bisa sampai di pondok saladah, disini kami mendirikan tenda dilanjutkan isoma (istirahat, sholat, makan) dan disini merupakan spot terbaik untuk mendirikan tenda selain karena tanah lapang cukup luas dan dekat dengan puncak. Disini juga tumbuh beberapa bunga edelweis yang cukup terkenal itu namun gak boleh di petik yaaa.

Karena sudah cukup sore dilanjutkan bermalam disini dilanjutkan esok pagi untuk naik ke hutan mati dan tegal alun. Kalo malam disini sangat dingin, sebaiknya bagi yang tidak cocok dengan hawa dingin bawa sarung atau selimut.

5.00 – 6 May 2016
Bangun subuh, dingin banget disini airnya. abis itu tidur lagi :p padahal sebelumnya menurut rencana jam 3 itu ceritanya mo langsung naik ke atas biar bisa dapet sunrise buat foto2. Ternyata cuman jadi sebagai wacana demi kebaikan (tidur) bersama.

8.00 – 6 May 2016
Dengan semangat Mengambil Gaji kami melanjutkan naik lagi menuju hutan mati dan tegal alun.

11.00 – 6 May 2016
Melanjutkan perjalanan ke tegal alun, perjalanan cukup berat karena track yang dilalui cukup curam beberapa pendaki ada yang balik lagi karena bawa anak-anak. Pesan aja gak usah bawa carrier atau peralatan tas/berat.

 

Sampailah di tegal alun puncak papandayan, tapi katanya sih ada yang lebih tinggi lagi cuman karena udah capek + males ngejar waktu buat baliknya juga akhirnya kami sudahi perjalanan sampai disini. Di tegal alun itu bentuknya kayak kawah (dulunya) sekarang sudah jadi hamparan tanah hijau dipenuhi dengan bunga2 edelweis.

15.00 – 6 May 2016
Perjalanan balik turun ke bawah karena sudah sore dan mulai hujan. Masih untung dikarenakan selama perjalanan sebelumnya gak hujan, hujan pas balik. Perjalanan turun kasian liat teman2 yang baru pada mo naik, kehujanan. Secara keseluruhan gunung papandayan cocok sebagai salah satu pilihan untuk memulai naik gunung.