Terkadang hidup ini terasa begitu tertekan dengan permasalahan yang bertubi-tubi, baik itu masalah keluarga maupun pekerjaan. Setiap hari timbunan masalah itu semakin berat saja. Tapi bukankah setiap masalah yang ada dapat dijadikan batu pijakan untuk berbuat seuatu yang lebih baik lagi?
Kita juga tidak bisa terus menyesali apa yang terjadi, sekalipun rasanya sudah tidak mungkin untuk keluar dari masalah yang ada. Namun, dengan mengubah cara pandang terhadap suatu masalah, akan ditemukan solusi-solusi baru yang mungkin tidak dapat ditemukan sebelumnya. Pendek kata, Ketika menghadapi masalah sesungguhnya kita sedang menikmati pengalaman hidup yang mungkin tak akan terulang lagi. Pengalaman bukanlah apa yang dialami seseorang, melainkan apa yang dilakukan seseorang terhadap apa yang terjadi pada dirinya.
Persepsi orang lain akan berubah ketika kita bisa bertahan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan tegar dan tabah. Cara pandang dan penilaian orang justru akan berbalik arah ketika kita bisa memandang permasalahan yang kita hadapi secara positif, kebesaran jiwa seseorang memang diuji saat ia menghadapi masalah hidup. Seseorang memiliki mental dan perkembangan emosi yang optimal bukan dilihat dari kekayaannya atau jabatannya yang tinggi, bukan pula dari pernyataannya yang muluk-muluk, dan bukan pula dari kekuasaannya yang dimilikinya untuk menekan orang lain. Melainkan dari dapur api pengujian hidupnya.
Perusahaan berupaya untuk terus membenahi diri dan memfasilitasi pemberdayaan pegawai melalui kompetensi yang ada, karena perusahaan membutuhkan orang-orang yang mampu memilih untuk terbang tinggi dan memajukan perusahaan melalui kompetensinya. Perusahaan membutuhkan pegawai yang mampu meletakkan masalah di bawah kakinya untuk segera diatasi, bukan hanya menumpuk masalah di atas kepalanya sambil terus menggerutu. Mari kita memilih menjadi pribadi yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga, perusahaan, dan masyarakat.
©kang Parlindungan Marpaung