Ilustrasi “Plane”

Masing-masing setiap perangkat network memiliki mekanisme untuk berkomunikasi dengan perangkat network yang lain. Mekanisme pengaturan traffic, service dan lain2 dikelompokan menjadi beberapa bagian disebutnya “plane”. Ada 3 plane diantaranya control plane, data plane dan management plane.

Dalam postingan ini saya juga melampirkan sebuah gambar untuk mempermudah ilustrasi mengenai “plane” ini, saya menganalogikan menggunakan peta transportasi transjakarta.

Control Plane = Learning what we will do

Masing2 busway memiliki rute dimana akan dia lewat untuk menuju sampai tujuan, ini seperti halnya control plane pada network. Dimana busway itu akan mengambil penumpang, dimana busway itu menurunkan penumpang, tapi sebelum itu semua sopir busway perlu tahu jalur mana dia akan mengambil dan menurunkan penumpang. Pada intinya control plane bertugas untuk meng”collect” informasi mengenai rute2 untuk berkomunikasi dalam sebuah network. Untuk mencapai tujuan ini, busway memerlukan yang namanya peta atau navigasi ini seperti halnya routing pada network.

Behubungan dengan routing table, link state database, dll yg menyangkut layer 3. Sebagai contoh : untuk mengirimkan paket, sebuah router akan melihat routing tabel nya yang di collect menggunakan control plane.

Data Plane = Actualy moving the packets based on what we learned.

Bisa juga disebut dengan forwarding Plane. Setelah semua router tahu mengenai route mana yang akan dilewatinya menuju destination, disinilah fungsi dari data plane untuk menentukan bagaimana “reaksi” atas paket yang akan diterima atau dilewatkan.

Melakukan forwarding paket pada device (router atau switch), dimana paket tersebut bukan ditujukan atau bukan berasal dari router itu sendiri, dengan kata lain router itu hanya dilalui paket untuk diteruskan ke tujuan.

Management Plane = Interact with its owner

Semua konfigurasi seperti halnya interface, ip address dan routing protocol itu dikonfigurasi pada management plane. Intinya pada “plane” ini bagian yang secara langsung berhubungan dengan “operator”.

Oke mungkin alurnya bisa gw gambarin seperti gini.

• Interface, IP address dan routing protocol dikonfigurasi melalui management plane
• Untuk mendiscover device-device di network maka router menjalankan control plane routing protocols (seperti OSPF, EIGRP, BGP …)  setelah itu barulah router bisa ngereach keseluruhan network topology pada network disini router juga mendapatkan informasi spesifik semisal distance/path dari routing protocols.
• Router memberikan hasil dari control-plane protocols tadi kedalam Routing Information Base (RIB) dan Forwarding Information Base (FIB). Data Plane ini menggunakan FIB untuk memforward traffic yang akan dilewatkan.
• Kita bisa lebih mudah dalam hal monitoring perangkat network, performance, interface dll menggunakan SNMP dari Management Plane.

Ternyata plane-plane itu tadi dalam kenyataanya juga menghandle beberapa fungsi lain. Semisal untuk Control Plane juga menghandle beberapa hal berikut :

• Interface state management (PPP, LACP);
• Connectivity management (BFD, CFM);
• Adjacent device discovery (hello mechanisms present in most routing protocols, ES-IS, ARP, IPv6 ND, uPNP SSDP);
• Topology or reachability information exchange (IP/IPv6 routing protocols, IS-IS in TRILL/SPB, STP);
• Service provisioning (RSVP for IntServ or MPLS/TE, uPNP SOAP calls);

Begitupun pula dengan Data Plane secara umum hanya fokus kepada forwarding packet, namun ternyata juga menghandle hal2 berikut.

• NAT session creation and NAT table maintenance;
• Neighbor address gleaning (example: dynamic MAC address learning in bridging, IPv6 SAVI);
• Netflow Accounting (sFlow is cheap compared to Netflow);
• ACL logging;
• Error signaling (ICMP).

Referensi:
https://learningnetwork.cisco.com/thread/33735#173143
http://networkstatic.net/the-control-plane-data-plane-and-forwarding-plane-in-networks/
http://blog.ipspace.net/2013/08/management-control-and-data-planes-in.html