Selamat malam anak-anak :)) malam ini kakak pertama akan mempastekan tulisan yg penjelasanya kakak ambil dari website tetangga yg beralamatkan disini. (nanti tak kasih tau diakhir artikel)
Malam ini topik yg kita bahas adalah mengenai RR.. Apa itu RR adik seperguruan??
Adik: RR itu Road Racing kan ya?
Gue: Bukan adikkkk, RR yg kakak maksut itu adalah Route Reflector..
Adik: Ohh… Route reflector yang ada hubunganya sama BGP ya kak?
Gue: Yak benerrr, besok kakak traktir aqua satu gelas :)) penjelasanya akan kakak jelasin di artikel ini.
Dengan Route Reflector masa depan kita akan sedikit lebih cerah dari sebelumnya :)) Dengan ini saya nyatakan kita gak perlu repot repot lagi membuat topologi full mesh untuk membuat interkoneksi iBGP dalam sebuah jaringan, melainkan cukup menggunakan RR sebagai pusat informasi routing untuk iBGP sessions. Tujuan dari RR itu sendiri adalah jika Multiple BGP routers bisa saling peering dengan menggunakan central point. RR merupakan salah satu alternatif selain menggunakan full mesh untuk koneksi iBGP. yaaa kurang lebihnya seperti itu, untuk selengkapnya makanya saya paste-kan penjelasan yg lebih lengkap supaya bisa dibaca bersama-sama. Oke langsung saja disimak!
Apa itu Route Reflector? dan kenapa anda harus peduli?
(tuh kan, baru baca aja suruh harus peduli dulu)-_-
Jadi gini, runtutanya kakak jelasin dulu konsep mengenai iBGP biar kedepanya lebih jelas. Sebelum membuat iBGP itu syarat khususon harus ada IGP terserah mau pake apa, biasanya pake OSPF atau ISIS #biasanya. Setelah IGP aktif baru diimplementasikan iBGP. Nah syarat untuk iBGP itu kan harus full mesh, pertanyaanya kalau routernya ada banyak ya tetep harus full mesh? yup bener kudu full mesh. Namun alternatif lain jikalau tidak ingin full mesh bisa menggunakan Route Confederation atau Route Reflector. Ingatttt disini nanti kakak cuma bakal njelasin mengenai RR, untuk Route Confederation lanjut dilain halaman yahh :))
jadi bayanganya gini kalau semisal routernya banyak pake full mesh :))
Dengan full mesh semua router saling terhubung, bisa dikatakan sebagai “jaring laba laba”
setelah pake RR nanti jadi kayak gini
Dengan menggunakan RR bisa lebih ringkas, dengan memilih RRnya sebagai pusat routing tabelnya :))
Dengan memilih salah satu RR jadi semua terpusat di salah satu router sebagai pusat routingnya, jika down ya matilah muahahahah :ketawajahat. Oke saran kakak bikin RR bukan cuma 1 saja, contoh bikin 2 RR yang satunya sebagai redudancy jadi semisal kalau yang satunya mati kan masih ada satunya lagi :))
Nah syarat RR itu seperti ini. Artikan sendiri yahh
Contoh permasalahan begini, semisal kakak mau bikin R2 sebagai RR yang lain jadi route-reflector-client. Kakak asumsikan IGP udah berjalan normal jadi tinggal saya tambah RRnya dan menggunakan AS 100 misalnya. Saran kakak konfigurasi kita mulai dari RR dulu kemudian baru berlanjut ke RR-clientnya. Peering pake loopback ya, pake interface juga bisa sih, tapi kali ini peering pake loopback.
R2
router bgp 100
neigh 1.1.1.1 remote-as 100
neigh 1.1.1.1 update-source lo0
neigh 1.1.1.1 route-reflector-client
neigh 3.3.3.3 remote-as 100
neigh 3.3.3.3 update-source lo0
neigh 3.3.3.3 route-reflector-client
neigh 4.4.4.4 remote-as 100
neigh 4.4.4.4 update-source lo0
neigh 4.4.4.4 route-reflector-client
neigh 5.5.5.5 remote-as 100
neigh 5.5.5.5 update-source lo0
neigh 5.5.5.5 route-reflector-client
neigh 6.6.6.6 remote-as 100
neigh 6.6.6.6 update-source lo0
neigh 6.6.6.6 route-reflector-client
Nah kemudian baru kita set route-reflector-clientnya, ini konfigurasi sama semua dari R1 sampai R6 (kecuali RR) jadi tinggal copas saja muahahaha karena cukup peering ke arah RR.
router bgp 100
neigh 2.2.2.2 remote-as 100
neigh 2.2.2.2 update-source lo0
neigh 2.2.2.2 route-reflector-client
Kemudian tunggu sebentar sampai BGP session up, kemudian pastikan di RR dengan sh ip bgp summary muncul semua router dengan state lebih dari 0.
R2#sh ip bgp summ
BGP router identifier 9.9.0.2, local AS number 1009
BGP table version is 25, main routing table version 25
9 network entries using 1080 bytes of memory
12 path entries using 624 bytes of memory
3/3 BGP path/bestpath attribute entries using 372 bytes of memory
3 BGP AS-PATH entries using 72 bytes of memory
7 BGP extended community entries using 292 bytes of memory
0 BGP route-map cache entries using 0 bytes of memory
0 BGP filter-list cache entries using 0 bytes of memory
BGP using 2440 total bytes of memory
BGP activity 26/3 prefixes, 36/10 paths, scan interval 60 secs
Neighbor V AS MsgRcvd MsgSent TblVer InQ OutQ Up/Down State/PfxRcd 9.9.0.1 4 1009 803 817 25 0 0 12:08:26 1 9.9.0.3 4 1009 803 816 25 0 0 12:08:10 1 9.9.0.4 4 1009 802 814 25 0 0 12:08:08 1 9.9.0.5 4 1009 269 287 25 0 0 03:54:52 4 9.9.0.6 4 1009 806 819 25 0 0 12:07:18 4 R2#
Nah kesimpulan dari artikel ini intinya/gampanganya membuat Routenya menjadi terpusat, yang awalnya membutuhkan full mesh untuk koneksi iBGP menjadi beberapa saja. #dahGituAja
Nah ini, penjelasan artikel saya copy paste dari sini dan tidak lupa saya sertakan asal usulnya..
http://en.wikipedia.org/wiki/Route_reflector
#sekian #sampaijumpapadaepisodeselanjutnyaa