Introducing
MPLS pada dasarnya terdiri dari 3 jenis router:
1. Router P (Provider)
- Terdapat dalam MPLS Domain, P router terhubung dengan router-router lain yang dimiliki service provider
- Pada jaringan MPLS yang tidak terlalu besar terkadang tidak terdapat P router didalamnya untuk menghemat biaya
2. Router PE (Provider Edge)
- Merupakan router yang terhubung angsung dengan router customer dan juga sekaligus dengan router service provider
- Menjembatani antara network berbasis IP dengan network berbasis MPLS
- Memberikan pelabelan pada paket IP yang masuk ke dalam MPLS Domain
- Melepas pelabelan pada paket yang akan keluar dari MPLS Domain
- PE Router ini sifatnya harus ada pada setiap jaringan MPLS
3. Router CE (Customer Edge)
- Merupakan router yang terdapat di sisi customer
- Pada router CE ini tidak terdapat konfigurasi MPLS apapun
- Konfigurasi routing biasa, bisa static atau dynamic seperti OSPF / EIGRP
Karena dalam jaringan MPLS Backbone hanya ada router P dan router PE, maka model jaringan MPLS yang sederhana dapat berbentuk sesuai topologi diatas.
Metode Lab
- Konfigurasi pengalamatan IP sesuai topologi
- Mengaktifkan Dynamic Routing
- Mengaktifkan BGP
- Mengaktifkan MPLS
Konfigurasikan IP sesuai topologi diatas, sebelum berlanjut ke konfigurasi OSPF cek dulu dengan PING ke masing-masing IP Point-to-pointnya.
Mengaktifkan Dynamic Routing (OSPF)
Agar semua router MPLS Domain dapat saling berkomunikasi satu sama lain, maka diperlukan Dynamic Routing IGP seperti yang kita gunakan saat ini.
Router R1 (PE1)
R1(config)#router ospf 1
R1(config-router)#network 11.11.11.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)#network 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0
Pada router R1 ada 2 network yang di advertise ke dalam OSPF yakni
- network interface loopback dan
- network interface yang mengarah ke P router
Router R2 (P)
R2(config)#router ospf 1
R2(config-router)#network 11.11.11.2 0.0.0.0 area 0
R2(config-router)#network 12.12.12.1 0.0.0.0 area 0
R2(config-router)#network 2.2.2.2 0.0.0.0 area 0
Pada router P ada 3 network yang di advertise ke dalam OSPF yakni
- network interface loopback
- network interface yang mengarah ke PE1 router
- network interface yang mengarah ke PE2 router
Router R3 (PE2)
R3(config)#router ospf 1
R3(config-router)#network 12.12.12.2 0.0.0.0 area 0
R3(config-router)#networ 3.3.3.3 0.0.0.0 area 0
Pada router PE2 ada 2 network yang diadvertise ke dalam OSPF yakni
- network interface loopback dan
- network interface yang mengarah ke P router
Setelah semua dikonfigurasikan OSPFnya, selanjutnya periksa routing table pada setiap router menggunakan perintah sh ip route .
Untuk pengetesan, lakukan tes ping seperti berikut.
Mengaktifkan BGP
BGP perlu dikonfigurasikan karena nanti kita membutuhkan MP-BGP, untuk melewatkan informasi routing vpn dan vrf. Konfigurasikan BGP hanya dikonfigurasikan pada masing-masing PE router saja.
Router PE1
R1(config-router)#neigh 3.3.3.3 remote-as 10
R1(config-router)#neigh 3.3.3.3 update-source Loopback0
Pada router PE1, BGP Peering terhadap router Pe2 dikonfigurasikan menggunakan IP loopback. AS number yang digunakan pada PE1 dan PE2 adalah 10 yang merupakan private AS Number.
Router PE2
R3(config)#router bgp 10
R3(config-router)#neigh 1.1.1.1 remote-as 10
R3(config-router)#neigh 1.1.1.1 update-source Loopback0
Hal yang sama juga dikonfigurasikan pada Router PE2 untuk melakukan BGP peering terhadap router PE1.
Selanjutnya untuk verifikasi BGP peeringnya sudah berhasil bisa cek dengan sh ip bgp summary
Mengaktifkan MPLS
MPLS dikonfigurasikan pada semua router baik P dan PE router
Router PE1
R1(config)#mpls ip
R1(config)#int f0/0
R1(config-if)#mpls ip
Router P
R2(config)#mpls ip
R2(config)#int f0/0
R2(config-if)#mpls ip
R2(config-if)#int f0/1
R2(config-if)#mpls ip
Router PE2
R3(config)#mpls ip
R3(config)#int f0/0
R3(config-if)#mpls ip
Setelah dikonfigurasikan, untuk pengecekan apakah MPLS sudah aktif dan berjalan dengan baik, gunakan perintah sh mpls forwarding-table
Reblogged this on Fredi Setiawan.