Alangkah elok parasnya anak perawan ini,
berkerudung merah di salah satu baris itu.
Tatkala berdiri sedemikian,
seakan akan dagang yang rawan,
yang bercintakan sesuatu,
yang tak mudah diperolehnya.

Pipinya sebagai pauh dilayang,
yang kemerah merahan warnanya kena bayang baju dan payungnya
bertambah merah rupanya, kena panas matahari.
Apabila dia tertawa, cekunglah kedua pipinya menambahkan manis rupanya. Pandangan matanya tenang dan lembut, pertanda dia lurus imanya.

Hidungnya sedikit mancung sebagai bunga melur,
bibirnya halus, sebagai delima merekah dan diantara kedua bibir itu kelihatan giginya, rapat berjejer sebagai dua baris gading putih.
Dagunya sebagai lebah bergantung, dan pada kedua belah cuping telinganya kelihatan subang perak, yang bermatakan berlian besar, yang memancarkan cahaya air embun.

Suaranya lemah lembut bagai buluh perindu, memberi pilu yang mendengarnya. Dadanya bidang, pinggangnya ramping. Pada jari telunjuk tangan kirinya yang halus itu, terlihat sebentuk cincin mutiara, yang besar matanya. Kakinya baik tokohnya dan jalanya lemah gemulai.

Barangsiapa memandangnya, tak dapat tidak akan merasa tertarik oleh sesuatu tali rahasia, yang mengikat hati dan jika mendengar suaranya, terlalailah daripada suatu pekerjaan. Sekalian orang bersangka, anak ini kelak, jika telah sampai pada umurnya, niscaya akan menjadi sekuntum bunga kembang di kota Purwodadi, yang semerbak baunya sampai kemana-mana, menjadikan asyik berahi segala kumbang dan rama-rama yang ada disana.

~My Inspiration~